Jumat, 22 April 2011

Topologi Star

Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan saat ini. Dalam topologi star, semua kanel dihubungkan dari komputer-komputer ke lokasi pusat, dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub/switch. Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat mencari langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada kerusakan pada satu komputer atau perangkat maka tidak akan mempengaruhi jaringan yang lainnya.


Bagaimana Jaringan Star bekerja?
Setiap komputer dalam jaringan satar berkomunikasi dengan central hub/swith yang mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast star network) atau hanya ke komputer yang dituju (dalam switched star network). Hub/switch dalam broadcast star networkdapat menjadi pasif ataupun pasif. Activ hub memperbarui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannnya ke semua komputer yang terhubung ke hub/switch. Hub tipe tersebut sering disebut juga multiport repeater. Jika menggunakan hub memiliki 32 port, dengan seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut, bisa menggunakan switch  yang memiliki kemampuan untuk menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switch mmbutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. Passive hub, seperti wiring panel atau blok punch-down, hanya berfungsi sebagai titik koneksi (connection point) dan tidak melakukan penguat sinyal atau memperbarui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya.

Jaringan Bintang Hybrid (Hybrid Star Network)
Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel untuk mengimplementasikan jaringan star. Hybrid hub dapat digunakan untuk mengakomodasi beberapa tipe kabel dalam satu jaringan bintang.

Keuntungan topologi star:
• Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan tanpa mengganggu aktivitas jaringan yang sedang berlangsung.
• Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan, maka komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan.
• Pusat dari jaringan star merupakan tempat yang baik untuk menentukan diagnosa kesalahan yang terjadi dalam jaringan.
• Dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.

Kelemahan topologi star:
• Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub/switch. Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
• Membutuhkan banyak kabel dalam kata lain "boros".

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes